Cara Praktis Budidaya Kroto

Diposting pada

Budidaya Kroto

Kroto, istilah yang satu ini tentu sudah sering Anda dengar, perlu Anda ketahui bahwa kroto adalah istilah yang digunakan untuk menyebut telur dari sumut rangrang (Oecophylla smaragdina). Istilah kroto sebenarnya berasal dari bahasa Jawa, namun istilah kroto sendiri kini telah digunakan secara nasional. Secara fisik, tampilan kroto sangatlah mirip dengan nasi karena bentuknya yang kecil, lonjong, dan warnanya putih. Kroto yang berukuran besar biasanya akan menjadi ratu semut, sedangkan kroto yang halus akan menjadi semut pekerja.

Di Indonesia sendiri kroto sering dicari oleh para penggemar burung kicau karena kroto merupakan salah satu jenis pakan yang memiliki kandungan protein tinggi sehingga sangatlah baik bagi burung kicau. Kepopuleran kroto sebagai pakan burung membuat jumlah permintaan terhadap kroto di pasaran selalu tinggi yang mana tentu saja bisa menjadi suatu peluang bisnis yang sangat menguntungkan. Terlebih lagi budidaya kroto tidaklah terlalu sulit dan juga bisa dilakukan pada lahan yang sempit, pada kesempatan kali ini akan kami ulas cara praktis budidaya kroto.

Cara Praktis Budidaya Kroto

Budidaya Kroto dari Alam

Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah budidaya kroto dari alam, Anda bisa mengambil bibit kroto dari alam bebas dengan menggunakan jaring yang diikatkan pada sebuah galah yang panjang. Anda harus mencari sarang semut rangrang yang biasanya terdapat di pohon yang tinggi, namun Anda harus mencari sarang yang terdapat kroto dan semut rangrangnya untuk dibudidayakan.

Budidaya Bibit Kroto Tanpa Ratu

Cara kedua yang bisa Anda lakukan adalah budidaya kroto tanpa ratu, perlu diketahui bahwa biasanya kroto dan ratu semut dijual secara terpisah yang mana tentu saja harga ratu semut akan lebih mahal dibandingkan harga krotonya. Sebenarnya cara yang satu ini hampir mirip dengan budidaya kroto dari alam bebas di mana Anda tetap bisa melakukan budidaya kroto meski tanpa ratu.

Budidaya Bibit Kroto Dengan Toples

Cara selanjutnya yang bisa Anda lakukan yaitu budidaya kroto dengan toples, para peternak kroto kebanyakan menggunakan toples sebagai media budidaya yang mana fungsinya yakni sebagai rumah bagi semut rangrang. Beberapa kelebihan yang bisa didapatkan jika melakukan budidaya dengan toples antara lain biayanya murah, media mudah didapatkan, dan juga lebih mudah untuk memanennya.

Budidaya Bibit Kroto Dengan Besek

Selain menggunakan toples, ternyata Anda juga bisa melakukan budidaya kroto menggunakan besek. Pada dasarnya budidaya kroto menggunakan besek sama saja dengan budidaya kroto menggunakan toples di mana fungsi besek di sini akan dijadikan sebagai sarang bagi semut rangrang, namun besek akan menyedikakan kelembapan dan suhu yang optimal untuk budidaya kroto.

Budidaya Bibit Kroto Dengan Paralon

Cara yang kelima yakni melakukan budidaya bibit kroto dengan paralon, cara yang satu ini bisa Anda jadikan sebagai alternatif selain menggunakan toples dan besek. Melakukan budidaya kroto menggunakan paralon memiliki beberapa kelebihan di antaranya media mudah didapatkan, daya tampung lebih banyak, selain itu media paralon juga jauh lebih awet jika dibandingkan dengan besek dan toples.

Budidaya kroto menjadi peluang bisnis yang sangat menggiurkan, Anda bisa melakukannya dengan beberapa cara di atas. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.